Bina Desa Program Studi Agronomi: Hortikultura menjawab Kebutuhan Gizi Masyarakat

Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, UNIKA Santu Paulus Ruteng melaksanakan panen tanaman hortikultura di Desa Sita Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur pada Kamis, 4 Juli 2024. Panen ini merupakan puncak dari kegiatan Bina Desa yang telah dimulai sejak Februari 2024. Bekerja sama dengan Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI), tema yang diangkat pada bina desa ini adalah “Penerapan Budidaya Hortikultura dalam Pencegahan Stunting”. 

Kepala Desa Sita, Stephanus B. Rugu mengatakan program yang dilaksanakan ini sangat menjawab masalah stunting yang terjadi di desa kami, karena melihat angka stunting di Manggarai Timur pada tahun 2023 adalah 9,2% (2.260 anak stunting). Meskipun secara data terjadi penurunan jika dilihat dari angka stunting di tahun sebelumnya (tahun 2022) yaitu 9,6%, namun kita terus menggenjot program ini agar tingkat penurunan angka stunting menjadi terwujud. Dikatakan juga bahwa kegiatan pembudidayaan tanaman hortikultura ini adalah salah satu langkah yang baik untuk menjaga kesehatan masyarakat di desa Sita. Ini merupakan langkah solutif dalam pemenuhan kebutuhan akan sayuran yang menjawab kekurangan gizi anak khususnya dan kekurangan gizi masyarakat umumnya. Ketua Program Studi Agronomi, Devi Liana SP, MSi menyatakan bahwa penting dilakukan bina desa ke kelompok tani yang ada di Manggarai Raya dengan melihat peluang dan sumber daya alam yang ada. “Program bina desa ini dilakukan dengan tujuan untuk bisa menjawab keluhan ataupun menawarkan solusi tentang penerapan budidaya hortikultura dalam pencegahan stunting yang terjadi di Desa Sita”.

Pada pelaksanaannya, Dosen dan Mahasiswa Program Studi Agronomi mendampingi para anggota kelompok tani dalam teknis budidaya, yang meliputi pembersihan lahan, pembuatan bedengan, pembibitan, pindah tanam, sampai pemanenan. Adapun beberapa tanaman hortikultura yang dibudidayakan di lokasi bina desa yaitu tanaman buncis, kembang kol, wortel, dan tanaman terung. Ada beberapa tanaman yang sudah siap untuk dipanen seperti kembang kol dan wortel. Tanaman buncis dan terung masih masuk dalam fase peralihan dari fase vegetatif ke fase generatif. Menurut ketua kelompok tani Mekar Karya, Martinus Darmadi yang bersama-sama dalam melakukan proses pemanenan bahwa program bina desa ini merupakan hal yang baik dan positif untuk masyarakat dan kelompok tani yang memiliki niat untuk melakukan usaha pertanian di bidang hortikultura. “Kegiatan ini sangat baik untuk tetap dilaksanakan, karena selain mudah dan efisien dalam menghasilkan kebutuhan rumah tangga juga bisa diperjual belikan kalau hasil panennya baik, namun ada beberapa kendala yang dihadapi seperti kondisi cuaca/iklim yang tidak menentu sehingga penyesuaian tanaman terhadap kondisi curah hujan yang tidak menentu ini menjadi perlu untuk dilihat sebagai suatu masalah dalam kebutuhan tanaman akan air”.

Written by 

solevisible

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *